Cadangan Devisa Turun


anda sedang membaca artikel tentang Cadangan Devisa Turun dari indotrendy.blogspot.com
Hatta menilai, keputusan Bank Indonesia (BI) dalam melakukan intervensi pasar telah melalui perhitungan yang lengkap. "Saya kira managable, BI memanage dengan cukup baik. Tentu BI sudah memperhitungkan semua hal yang berkaitan dengan menjaga stabilitas rupiah kita dan menjaga stabilitas SUN (surat utang negara) kita," tutur Hatta di kantornya, Jumat (7/10).



Ia menegaskan, untuk mengintervensi nilai tukar rupiah bukanlah wewenang pemerintah. "Jadi saya tidak usah masuk ke wilayah itu. Ini kan sudah sepenuhnya kewenangan BI tapi saya sebagai Menko melihat apa yang dilakukan BI cukup prudent dan baik. Kita punya devisa yang cukup kuat," paparnya.

Menurutnya, kondisi cadangan devisa saat ini masih terbilang kuat karena masih di atas US$100 miliar. "Tidak usah panik," singkatnya ketika dikonfirmasi kondisi cadangan devisa.

"Devisa kita masih 100 (US$), masih sangat kuat. Dulu 98 (US$) cuma 20 (US$). Dulu 2008 juga jauh dibawah itu. Kita bisa mengatasi situasi global ini dengan baik," tambahnya.

Sementara ketika dimintai tanggapan mengenai turunnya cadangan devisa karena alasan untuk membayar utang, ia enggan berkomentar.
"Saya tidak usah komentar itu, itu wilayah BI, tapi saya apa yang dilakukan BI, tentu sesuai dengan planning dan dalam kerangka apa yang menjadi mengantisipasi apa yang terjadi sekarang ini jadi saya melihat cukup baik," tuturnya.

Sebelumnya, BI mencatat cadangan devisa RI jeblok hingga US$ 10 miliar. Padahal cadangan devisa RI sempat tembus ke rekor baru dalam sejarah dimana mencapai posisi US$ 124,5 miliar di akhir Agustus 2011. Cadangan devisa RI per 30 September 2011 tercatat sebesar US$ 114,5 miliar.

Deputi Gubernur BI, Hartadi Sarwono sempat mengungkapkan per 19 Agustus 2011 cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 124,6 miliar yang menembus rekor baru. Namun cadangan devisa ditutup US$ 124,5 miliar pada akhir Agustus 2011. [


Category Article

What's on Your Mind...