Defisit Fiskal AS Masih jadi Dilema.


anda sedang membaca artikel tentang Defisit Fiskal AS Masih jadi Dilema. dari indotrendy.blogspot.com
Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Selasa (22/11) diprediksi melanjutkan pelemahan. Pemangkasan defisit fiskal AS masih jadi dilema.



Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rupiah masih berpeluang melanjutkan pelemahannya. Sebab, pasar masih akan merespon negatif terlebih dahulu atas problem defisit fiskal AS. Pada saat yang sama, lanjutnya, kecemasan Eropa masih memicu pengalihan risiko ke mata uang dolar AS.

"Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 9.090 dan kalaupun menguat akan terbatas pada 9.045 per dolar AS,”

Christian menjelaskan, Kongres AS sudah membentuk Komite Super yang bertugas membuat program pemangkasan defisit fiskal sebesar US$1,2 triliun. Tapi, komite tersebut belum menghasilkan usulan yang dapat disetujui oleh Kongres AS.

Ia memaparkan, dari 12 anggota komite super itu, masih gagal untuk mengeluarkan statemen bersama yang sejatinya diumumkan awal pekan ini. "Tapi, meski gagal mengambil keputusan, Kongres masih memberikan waktu bagi komite itu hingga akhir pekan ini," imbuhnya.

Menurutnya, jika hingga akhir pekan tidak mencapai kata sepakat, otomatis AS bakal mendapat down grade terutama dari Standard & Poor's Rating Service.

Di lain pihak, soal 53% Parleman Spayol yang menyatakan butuh bailout juga jadi dilema. "Sebab, Kanselir Jerpan Angela Merkel justru menyatakan, Eropa tidak akan memberikan bailout lagi setelah Yunani, Irlandia dan Portugal," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Senin (21/11) ditutup melemah 35 poin (0,38%) ke level 9.015/9.025 per dolar AS.


Category Article

What's on Your Mind...