Gara-gara Hobi Pakai Baju Bulu, Kim Kardashian Dikecam PETA


anda sedang membaca artikel tentang Gara-gara Hobi Pakai Baju Bulu, Kim Kardashian Dikecam PETA dari indotrendy.blogspot.com
Mengenakan busana glamor memang menjadikan Kim Kardashian seorang artis juga ikon fesyen dunia. Di sisi lain, kesenangan terhadap busana berbahan bulu juga mendatangkan kerugian baginya.


Sejak pernikahan seumur jagungnya dengan pebasket Kris Humphries pecah, Kim Kardashian seperti mengalami masa-masa sulit. Popularitas Kim tampaknya akan menurun setelah menerima kecaman dari kelompok pembela hak-hak binatang ((People for the Ethical Treatment of Animals/PETA) lantaran memakai mantel bulu pada kampanye iklannya di billboard.

Menurut laporan PETA, bintang reality show "Keeping Up With The Kardashian" ini sering sekali mengenakan jaket bulu sepanjang 2011. Padahal, ia beberapa kali menerima kecaman dari kelompok tersebut dan dinobatkan sebagai artis berbusana terburuk pada 2010.

Dalam peringatan berbentuk iklan penuh emosional kepada Kim, PETA menampilkan gambar dua ekor bayi rubah dengan pernyataan berbunyi, “Kim, bayi-bayi ini merindukan ibu mereka. Apakah ibu mereka ada di punggungmu?". Selain iklan, PETA juga mengecam artis 31 tahun tersebut di situs mereka.

"Kim tahu bahwa untuk mendapatkan bulu-bulu, binatang di peternakan dipukuli, disetrum, dan sering dikuliti hidup-hidup. Kami sudah menjelaskan itu padanya, dan dia sudah menonton sebuah tayangan video tentang aktivitas yang terjadi di dalam peternakan bulu,” kata Lisa Lange, Senior Vice President PETA.

"Ketika Kim siap untuk mengakhiri hobinya dengan bulu, PETA akan senang untuk mengambil koleksi bulu yang dia buang, lalu akan kami donasikan kepada para tunawisma," tambahnya, seperti dilansir Dailymail, Senin (26/12/2011).

Ironisnya, Kim pernah terlihat mendukung poster kampanye perang terhadap bulu milik PETA yang menampilkan pose bugil adiknya, Khloe Kardhasian pada 2008. Apakah ini hanya upayanya memeroleh popularitas?

Di luar kampanye PETA, Institute for Global Labor and Human Rights juga telah mengkritik keluarga Kardhasian lantaran memanfaatkan tenaga kerja dari wilayah di China yang biasa memberikan upah rendah untuk menghasilkan rancangan pada garis fesyen mereka.


Category Article

What's on Your Mind...